Minggu, 19 Mei 2013

Kisah dan Pengalaman Menjadi Anggota PMAT oleh Darfan suhendra



Assalamualaikum,,,,
            Saya adalah Darfan Suhendra Damanik yang berasal dari daerah transmigran yaitu desa teluk panji IV, di kampung sih dulunya saya biasa di panggil darfan, tapi ketika di jawa (Purwokerto) teman teman sering memanggil saya dengan nama Darcun. Hehe,, gak tau kenapa kok bisa bisanya teman teman pada manggil saya nya dengan sebutan darcun, dulu sih pertama kali datang katanya saya orangnya culun, ya mungkin aja di panggil darcun karna bisa di singkat darfan culun kali. Hehehe JJJ
Ok saya akan mulai Bercerita tentang pengalaman awal  mulanya saya bisa berada di tanah jawa dan menyandang pendidikan tinggi di Universitas Jenderal Soedirman melalui PMAT (Paguyuban Mahasiswa Anak Transmigrasi).
Pada awalnya terselit di benak pikiran saya ketika setelah lulus MA nantinya pasti saya tidak akan bisa melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi lagi di karenakan faktor ekonomi kelurga. Ketika itu yang ada di dalam benak saya setelah lulus sekolah saya akan mencari kerja untuk mendapatkan penghasilan dan membantu orang tua. Darfan adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, kakak yang pertama sudah menikah, kakak yang kedua sedang melanjutkan kuliah dan adik yang paling kecil masih sekolah. Dan pada saat itu keadaan ekonomi keluarga menurun karna banyak biaya yang harus di penuhi untuk biaya kakak yang sedang kuliah dan juga adik yang masih sekolah serta untuk kebutuhan keluarga yang lainnya. Sehingga saya memutuskan untuk tidak memaksakan keadaan orang tua untuk membiayai saya melanjutkan ke perguruan tinggi.
Ketika itu, saya sedang menikmati hari hari terakhir di sekolah sebagai siswa karena sudah selesai melaksanakan Ujian Nasional (UN) dan juga Ujian akhir Sekolah, hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan saja. dan pada saat itu pula saya mendapatkan informasi penawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di perguruan tinggi Universitas Jenderal Soedirman dari ketua yayasan sekolah dan kepala sekolah yang berasal dari kakak kakak PMAT (Paguyuban mahasiswa anak transmigarasi) yaitu mba’ Nariyah Kustianti (mba’ ria). Ketua yayasan pada saat itupun langsung memberikan penawaran beasiswa kepada ayah saya juga untuk di sampaikan kepada saya, dan pada saat itu pula ayah langsung menanyakan kepada saya apakah saya mau untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri yang berada di pulau Jawa. Awalnya saya sangat gembira karena ada berita yang sangat bagus tentang penawaran beasiswa ini. Akan tetapi ketika di tanyakan oleh ayah, saya sempat memikirkannya selama beberapa hari untuk menjawab semua ini, karena dari kecil saya tidak pernah jauh dari orang tua dan bagaimana nantinya apabila saya berada jauh dari mereka. Awalnya saya sangat takut bila jauh dari mereka, karena orang tua adalah segalanya bagi saya dan mereka juga lah yang mengerti keadaan saya. Akan tetapi apabila penawaran ini saya tolak pastinya saya tidak akan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Dan setelah berfikir, berfikir, dan berfikir selama beberapa hari akhirnya saya memberanikan diri untuk mengambil keputusan mau mengambil penawaran beasiswa ini dan kuliah di jawa dan juga jauh dari orang tua. Dan ketika itu pula ayah langsung menghubungi ketua yayasan bahwasanya darfan mau kuliah di jawa. Di dalam benak saya, saya harus bisa menjadi pribadi yang mandiri dan tidak selalu bergantung kepada orang tua saja karna saya juga sudah tumbuh dewasa dan harus bisa menyikapi sesuatu dengan pribadi sendiri. Saya harus bisa membahagiakan orang tua.
Beberapa hari kemudian pun berkas persyaratan beasiswa yang di kirimkan mba’ nariyah dari jawa sampai kesekolah. Dan pada saat itu pula kepala sekolah menghubungi saya  untuk melengkapi semua berkas berkas yang di perlukan seperti foto copy raport dari semester satu sampai lima, fotocopy KTP dan kartu keluarga, surat keterangan tidak mampu, surat keterangan domisili, surat keterangan sehat dari dokter, surat berkelakuan baik, surat keterangan dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi, dan persyaratan lain sebagainya. Pada saat itu yang sedikit terkendala yaitu dalam mengurus surat keterangan pengantar dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi karena harus di urus di kantor pusat tenaga kerja dan transmigrasi yang berada di kota medan. Jarak dari rumah ke kota medan cukup jauh dan memakan waktu yang cukup lama sekitar 10 jam dengan mengendarai BUS. Yang akan mengurus surat pengantar tersebut adalah ayah, dan Pada saat itu ayah dan keluarga sedang dalam perjalanan pulang kerumah dari menjenguk saudara yang sakit di daerah riau, dan pada sat itu pula ayah harus mengurus surat pengantar dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi tersebut. Belum sampai dirumah ayah pun langsung pergi melanjutkan perjalanan ke kota medan untuk mengurus surat tersebut. Dan menurut saya ini murupakan sungguh pengorbanan dari seorang ayah yang ingin bener bener agar anaknya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Saat itu saya sangat terharu dengan perjuangan beliau, kondisi tubuh yang masih lelah namun harus melanjutkan  perjalanan lagi untuk mengurus surat pengantar dari dinas nakertrans. Dan saya pun harus bersungguh sungguh apabila nantinya saya di terima di universitas jenderal soedirman, karena pengorbanan orang tua yang sangat besar dalam memenuhi persyatan persyaratan beasiswa tersebut.
Dan keesokan harinya ayah pun telah kembali kerumah tercinta dengan membawa berkas surat pengantar dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi sebagai persyaratan untuk memenuhi formulir pendaftaran beasiswa. Beliaupun masih mampu memperlihatkan senyumnya walaupun kondisi fisiknya yang sangat lelah karna tidak ada waktu untuk beristirahat.
Dan saya pun langsung bergegas untuk menyusun dan melengkapi segala sesuatu yang di butuhkan di dalam formulir pendaftaran beasiswa. Dari persyaratan persyaratn yang sudah di lengkapi semuanya disusun menjadi satu dan di buat dalam dua berkas untuk di kirim ke pusat Tim Seleksi Direktorat Peningkatan Kapasitas SDM & Masyarakat JL. Taman Makam Pahlawan Kalibata, No. 17 Gedung C Lantai 4, Jakarta Selatan 12750.
Pada waktu itu persyaratan pendaftaran beasiswa telah selesai di lengkapi dan langsung saya berikan kepada mba’ nariyah yang pada waktu itu pulang ke medan untuk di kirimkan ke pusat Tim Seleksi Direktorat Peningkatan Kapasitas SDM & Masyarakat di jakarta pusat. Setelah semua proses perlengkapan persyaratan formulir beasiswa telah selesai di lengkapi, saya pun hanya tinggal menunggu hasilnya. Tak lupa Selalu terpanjatkan do’a di setiap selesai sholat dan di setiap waktu semoga saya di terima di universitas jenderal soedirman tersebut.
Di samping menunggu hasil dari pendaftaran beasiswa tersebut dan juga menunggu hasil pengumuman kelulusan di sekolah, kegiatan darfan sehari hari adalah bekerja dan membatu orang tua dalam mengurus ladang, karna penghasilan dari ladang lah yang di gunakan untuk semua pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Saya sempat merasakan lelahnya bekerja, ketika itu saya juga di ajak bekerja oleh saudara dalam mengurus ladang orang lain seperti kegiatan manen sawit, pemeliharaannya, dan lain sebagainya. Hal ini saya lakukan agar mendapatkan upah gaji untuk memenuhi kebutuhan diri dan juga membantu meringankan beban orang tua. Sungguh pengalaman pahit tersendiri yang bisa saya dapatkan dari proses kerja ini, karna setiap kali kerja pasti selalu aja ada musibah yang menimpa diri seperti ketimpahan pelepah sawit, kejatuhan buah, terkena duri, pokoknya banyak deh yang sakit sakitnya dari pada enaknya,. J tetapi itu semua saya jalani dengan ikhlas walaupun sedikit mengganjal di hati, hehe. Jujur saja di dalam diri saya ada rasa males yang begitu besar kalau sudah tiba jadwalnya kerja manen karna pasti ada hal hal yang harus di hadapi, apalagi kalau kerjanya pas tibanya waktu musim banjir pasti berangkat ke lahannya harus pake sampan dulu, belum lagi sampannya sering bocor di bagian bawahnya. Di tambah lagi lamanya perjalanannya karna cukup jauh dari rumah. Pokonya lengkap deh semua penderitaan kalau tiba saatnya jadwal kerja kayak gini. J tapi no problem bagi saya, karna saya hanya seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana yang harus siap melakukan hal hal demikian. Kegiatan kerja ini saya bawa heppy aja karna abis keja langsung dapet duit deh yang bisa di gunakan seperlunya. J
Dan pada suatu hari tibalah saatnya hari pengumuman kelulusan bagi siswa Madrasah Alhidayah, saya pun sangat berambisi serta rasa takut yang sangat besar dalam diri untuk melihat hasil pengumuman tersebut. Ketika amplop yang berisikan pengumuman kelulusan di bagikan kepada semua siswa, tak lupa saya selalu berdoa agar saya lulus dari sekolah menengah ini. Dan Alhamdulillah ya Allah, ketika amplop yang saya buka berisikan nama : Darfan Suhendra Damanik dinyatakan LULUS. Saya sangat gembira dan selalu bersyukur kepada Allah SWT. Akhirnya saya lulus sekolah, dan orang tua serta keluarga pun sangat senang mendengar berita ini. J
Beberapa minggu kemudian pun saya mendapatkan informasi dari mba’ nariyah tentang pengumuman di terima atau di tolaknya mendapatkan beasiswa kuliah. Dan Alhamdulillah Saya pun mendapatkan kabar baik yaitu di terima.tak lupa rasa syukur ini selalu kupanjatkan kepada Allah SWT. Saya Sangat terharu ketika mendapatkan berita yang baik yang selama ini saya tunggu tunggu. Disini saya semakin percaya diri dan harus bener bener dalam proses perkuliahan nantinya, karna mengingat perjuangan orang tua saya yang begitu besar untuk melihat anaknya berhasil nantinya,. Amin ya Allah. Saya harus bersungguh sungguh dan harus memanfaatkan peluang ini dengan sebaik baiknya.
Dan kini tibalah saatnya saya harus pergi meninggalkan kampung halaman dimana saya di besarkan di kampung ini, dan harus berangkat ke pulau jawa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu di Universitas Jenderal Soedirman purwokerto. Suasana sedih yang terasakan ketika saya akan meninggalkan kampung halaman dan pastinya akan jauh dari orang tua dan juga keluarga tercinta saya. Akan tetapi saya tetap tegar melewati semua ini karna inilah merupakan sebuah proses untuk saya menjadi orang yang berhasil di kemudian hari kelak,, amin ya Allah. Saya berangkat diantar oleh abang ipar saya/suami dari kakak saya yang pertama, karna beliau mempunyai sanak saudara di daerah cilacap dan mengerti daerah pulau jawa. Kami berangkat dengan mengendarai Bus ALS (Antar Lintas Sumatra) yang merupakan bis paling tua pada saat itu, , J saya sangat menikmati perjalanan ini karna terlihat pemandangan pemandangan yang indah dari samping jendela bus. Dengan perjalanan ini saya banyak mendapatkan hal hal yang belum pernah saya lalui sebelumya seperti naik kapal yang besar pada saat penyebrangan di pelabuhan bakauheni sampai pelabuhan merak banten. Satidaknya saya sudah mengetahui yang namanya selat sunda,,, hehehe... JJ
Pada saat itu bis nya sedang turun minum dan beristirahat di daerah cirebon. Kami pun segera turun dari bis dan mencari makanan untuk mengisi perut. Ketika itu kami tidak tahu bahwasanya kami ketinggalan bis ALS tersebut, karena banyaknya dermaga bus di tempat peristirahatan tersebut. Pada saat itu abang ipar saya marah kepada salah seorang yang mempunyai fungsi untuk memberi tahu bahwasanya bus nya akan berangkat. Dan kami juga tidak tahu bahwasanya pada saat itu kami di oper dan di pindahkan ke bus yang tujuannya ke purwokerto. Barang2 bawaan kami di turunkan dari bus yang lama dan di tempatkan di tempat agen penjualan tiket. Apa boleh buat, semuanya sudah terjadi. Akhirnya kami pun meanjutkan perjalanan dengan mengendarai bus yang didalamnya sangat padet penumpangnya. Di dalam perjalanan kami tidak mendapatkan tempat duduk dan harus berdiri sampai bumi ayu, (gak kebayangkan banget deh rasanya sempit sempitan di dalam bus sambil berdiri melanjutkan perjalanan, dari cirebon sampe bumi ayu lohhh. Wow banget deh pokoknya J). Sampai di bumi ayu akhirnya kami mendapatkan tempat duduk, tapi ya masih tetep aja kakinya pegel dan capek banget.
Setelah beberapa hari dalam perjalanan akhirnya kami pun sampai di kota satria yaitu PURWOKERTO,.. setelah sampai di terminal purwokerto saya langsung menghubungi mba’ nariyah menanyakan kemana saya selanjutnya, beliau pun menyuruh kami manaiki angkot O2 dangan tujuan karang wangkal dan turunnya di depan D3 bahasa inggris,. (saya bingung angkot O2 kui sing kaya apa ya?). dan kami pun muter muter dan mencari yang namanya angkot O2. Setelah beberapa menit akhirnya kamipun menemukan angkot tersebut. Dan kemudian kami menaikinya dangan tujuan karang wangkal dan turunnya di depan D3 bahasa inggris. Setelah sampai di depan D3 bahasa inggris kami pun di jemput oleh mba’ nariyah dan di bawa ke asrama PMAT (paguyuban mahasiswa anak transmigran). Ketika berada di asrama saya sangat kaget ketika melihat penghuni asrama tersebut, yang pertama kali jumpa yaitu dengan mas Latif (mahasiswa pertanian angkatan 2006) saya kagetnya ketika melihat raut wajahnya seperti orang yang sudah mempunyai anak 4 karna tua benget,, hehehehe itu menurut saya lohh.... piss ya mas latif. hehe JJ. Ketika itu abang ipar saya hanya mengantarkan saya sampai sini dan harus bergegas pergi lagi ke tempat sanak saudara yaitu di cilacap. Dan akhirnya saya pun di tinggalkan sendiri di asrama dan tidak kenal dengan orang2 yang ada di asrama tersebut.
Saya baru sadar ternyata orang2 yang berada di asrama transmigran adalah orang2 yang berasal dari luar pulau jawa yang juga berasal dari daerah transmigran yaitu dari sabang sampai merauke,,,. Pantesan nya aja banyak wajah wajah yang serem, orang pelosok semuanya sihh,, hehehe JJ tapi walaupun orang pelosok saya sangat bangga bisa berkumpul dengan mereka dalam PMAT (paguyuban mahasiswa anak transmigran). Karena mereka merupakan orang2 yang hebat, orang2 yang berprestasi yang mendapatkan beasiswa kuliah di universitas jenderal soedirman. Sungguh luar biasa anak2 transmigran menurut saya. J saya sangat senang bisa berkumpul dengan orang2 yang memiliki karakter dan bahasa yang berbeda beda dari sabang sampai merauke. Karna lucu ketika mendengarkan mereka berbicara dengan bahasa daerah mereka,, orangnya juga lucu lucu sih,,, JJJ
Selama satu bulan penuh saya dan teman teman angkatan 2010 (mahasiswa baru) menjalani proses orientasi atau dengan kata lain OSPEK. Nah disini ni saya dan teman teman baru merasakan indahnya kebersamaan dalam proses orientasi ini. Bila melakukan suatu hal yang salah pasti selalu di hukum. Di dalam kegiatan ospek banyak banget peraturannya, kepalanya harus di botakin lah., (yang tadinya saya aslinya ganteng jadi jelek banget ketika di pangkas botak,, heheheh JJ. Belum lagi disuruh pake cocard aja setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik selama di asrama, keculai mandi baru boleh di lepas. kalau ketahuan cocardnya di lepas selama kegiatan ospek masih berlangsung  nah pasti jadi sarapan komisi disiplin (komdis) pada saat apel pagi  mauun apel malam. Di marahi lah, di bentak bentak lah, di suruh push up lah, pokoknya begitulah banyak banget perintah2 konyol mereka. Tapi itu semua di lakukan mereka dengan tujuan dan maksud yang baik. Agar kami selalu disiplin dalam segala hal.

 proses ini lah yang akan selalu saya kenang di dalam perjalanan hidup pribadi saya karna kami selalu bersama pada saat suka dan duka, pengalaman lucu, sedih dan gembira selalu dirasakan bersama. Dan meghasilkan sebuah rasa kekeluargaan yang begitu harmonis. Kegiatan kegiatan yang ada di PMAT akan menjadi bahan cerita buat anak cucu di kemudian hari kelak. Yang lucu lucu pasti selalu inget terus. JJ
dengan adanya kegiatan kegiatan tersebut disinilah saya mengenal nama PMAT yaitu sebuah organisasi yang di dalamnya kumpulan orang orang yang berasal dari luar pulau jawa yang berada di kawasan transmigrasi. Ketika telah selesai dalam pelaksanaan kegiatan OSPEK dan MAKRAB kini tiba nya saya dan teman teman baru memasuki dunia kampus yang nyata yang berbeda fakultas dan juga jurusan. Disinilah saya merasakan menjadi seorang mahasiswa itu seperti ini toh,,, hehe banyak mahasiswa2 yang cantik yang di temui di kampus ya walaupun gak kenal namanya siapa. JJ
Ternyata menjadi seorang mahasiswa itu tidak seperti yang saya bayangkan dahulu ketika masih berada di sekolah menengah atas. Ketika melihat sinetron di televisi sih kayaknya asyik banget ya jadi mahasiswa, gak pake seragam sekolah lagi. Tempat duduknya beda, banyak cewek cewek yang cantiknya jugaa loh, hehehe JJ tetapi yang saya banyangkan dulu tidaklah sama seperti yang saya rasakan sekarang. Kuliah itu harus bener bener dan harus bersungguh sungguh dalam menjalaninya, apabila kuliah Cuma sekedar main main doang sih pastinya gak akan mendapatkan ilmunya dan nilai yang di hasilkan pun akan jelek dan tidak sesuai dengan yang di harapkan. Ya emang bener sih kuliah itu tegantung dari mahasiswanya, mau kuliah ya silahkan, gak kuliah juga gak apa2, mau ngerjain tugas ya monggo, nggak juga ya monggo.... Dosennya tidak akan mempermasalahkannya. Akan tetapi berpengaruh ketika nilai dari mata kuliah itu keluar pada saat semesteran. Otomatis nilai yang keluar adalah minimal E dan maksimal K,, hehe karna gak pernah ngumpul tugas sihh...
            tapi ya alhamdulillah nilai IP saya ketika semester satu cukup jelek, dan itu pun selalu saya syukuri walaupun cara mensyukurinya seperti apa gak tau, hehe.
JJ akademik jelek ya mungkin karena sayanya belum bisa menyesuaikan diri di lingkungan kampus. Karna kebanyakan main juga kayaknya makanya nilainya cukup jelek. Saya belajar dari hasil nilai saya pada semester satu yang cukup jelek dan saya harus memperbaikinya.. ketika itu saya merubah kebiasaan2 buruk  yang sering saya lakukan yang kurang bermanfaat menjadi lembaran yang baru (sesuatu yang beda) yaitu dengan mengubah semua kebiasaan2 buruk seperti malas belajar, sering main, semuanya harus di rubah. Saya harus mampu menaikkan nilai IP saya,. Dan ketika itu pun saya rajin belajar walaupun banyak godaan2 nya, seperti temen yang selalu ngajak main mulu, katanya kalau gak mau main2/jalan jalan di bilang gak GAUL men..hahaha tapi ya gak apa2 saya tetep selalu menolak ajakan2 tersebut. Gak masalah bagi saya di bilang anak yang gak GAUL. dalam hati saya berkata’’sekarang gak jamannya gaul bro,,sekarang jamannya bahagiakan orang tua’’, heheJ ya karna tujuan saya harus sukses dan harus bisa memperbaiki nilai IP saya yang semeter kemaren cukup jelek, dan nantinya harus bisa membahagiakan orang tua dengan akademik yang bagus, amin. Dan alhamdulillah pada semester berikutnya Ip saya lumayan cukup bagus ya walaupun gak lebih dari tiga koma. J. Ini semualah yang menjadi proses saya untuk bisa sukses di kemudian hari nanti. Aminn,,,.
Saya berpikiran, saya bisa begini itu karna PMAT, yang mau menyalurkan peluang beasiswa untuk anak2 transmigrasi yang memiliki kemampuan ekonomi yang rendah untuk melanjutkan ke perguruan yang lebih tinggi yaitu di Universitas jenderal soedirman. Dengan adanya niat baik dari kakak yang ada di PMAT makanya saya bisa menyandang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Dan juga dorongan orang tua serta perjuangan mereka lah saya bisa di berada di pulau jawa ini untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi Universitas jenderal soedirman. Semoga saya bisa memanfaatkan peluang ini dan nantinya lulus dengan prestasi sesuai yang di harapkan. Ya paling nggak lulus dengan nilai IPK 3,5 lah dengan predikat sangat memuaskan. Aminn.. JJJ hehehehe. Kan dulu kata opung juga setiap kata adalah doa.
Waduhh,, nggak terasa udah adzan sholat zuhur nih,,,, perasaan dari tadi pagi di depan laptop mulu ngetik cerita pengalaman2 lucu dulu dari kampung sampe ke purwokerto dan kenal dengan PMAT, sampe lupa kalau belum mandi dan belum sarapan juga. Hehehe. Tapi tenang aja saya walaupun gak mandi tetep ganteng kok!! JJJ kita sampe sini dulu yaa,,, lain kali kita sambung lagi deh. Insyaallah ntar pendidikannya nyampe S2 biar ada cerita dari PMAT ke S2 nya lagi, hehehe... JJ saya mau mandi dulu, terus sholat,, terus cari sarapan deh,.. beli makannya yang murah2 aja pake mendoan paling Cuma 3 ribu hehehe. Kan harus hemat, lagi krisis keuangan juga sih. JJ.. Ok saatnya mandi,,, Dadaaaaaa sampai jumpa lagi,,,,,
Wassalamualaikum wr,wb... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar