Assalamualaikum,,,,
Saya adalah Darfan
Suhendra Damanik yang berasal dari daerah transmigran yaitu desa teluk panji IV,
di kampung sih dulunya saya biasa di panggil darfan, tapi ketika di jawa
(Purwokerto) teman teman sering memanggil saya dengan nama Darcun. Hehe,, gak
tau kenapa kok bisa bisanya teman teman pada manggil saya nya dengan sebutan
darcun, dulu sih pertama kali datang katanya saya orangnya culun, ya mungkin
aja di panggil darcun karna bisa di singkat darfan culun kali. Hehehe JJJ
Ok saya akan mulai Bercerita tentang pengalaman
awal mulanya saya bisa berada di tanah
jawa dan menyandang pendidikan tinggi di Universitas Jenderal Soedirman melalui
PMAT (Paguyuban Mahasiswa Anak Transmigrasi).
Pada awalnya terselit di benak pikiran saya ketika setelah
lulus MA nantinya pasti saya tidak akan bisa melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi lagi di karenakan faktor ekonomi kelurga. Ketika itu yang ada di
dalam benak saya setelah lulus sekolah saya akan mencari kerja untuk
mendapatkan penghasilan dan membantu orang tua. Darfan adalah anak ke tiga dari
empat bersaudara, kakak yang pertama sudah menikah, kakak yang kedua sedang
melanjutkan kuliah dan adik yang paling kecil masih sekolah. Dan pada saat itu
keadaan ekonomi keluarga menurun karna banyak biaya yang harus di penuhi untuk
biaya kakak yang sedang kuliah dan juga adik yang masih sekolah serta untuk
kebutuhan keluarga yang lainnya. Sehingga saya memutuskan untuk tidak
memaksakan keadaan orang tua untuk membiayai saya melanjutkan ke perguruan
tinggi.
Ketika itu, saya sedang menikmati hari hari terakhir
di sekolah sebagai siswa karena sudah selesai melaksanakan Ujian Nasional (UN)
dan juga Ujian akhir Sekolah, hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan saja.
dan pada saat itu pula saya mendapatkan informasi penawaran beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di perguruan tinggi Universitas
Jenderal Soedirman dari ketua yayasan sekolah dan kepala sekolah yang berasal
dari kakak kakak PMAT (Paguyuban mahasiswa anak transmigarasi) yaitu mba’
Nariyah Kustianti (mba’ ria). Ketua yayasan pada saat itupun langsung
memberikan penawaran beasiswa kepada ayah saya juga untuk di sampaikan kepada
saya, dan pada saat itu pula ayah langsung menanyakan kepada saya apakah saya
mau untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri yang berada di pulau Jawa.
Awalnya saya sangat gembira karena ada berita yang sangat bagus tentang penawaran
beasiswa ini. Akan tetapi ketika di tanyakan oleh ayah, saya sempat
memikirkannya selama beberapa hari untuk menjawab semua ini, karena dari kecil
saya tidak pernah jauh dari orang tua dan bagaimana nantinya apabila saya
berada jauh dari mereka. Awalnya saya sangat takut bila jauh dari mereka,
karena orang tua adalah segalanya bagi saya dan mereka juga lah yang mengerti
keadaan saya. Akan tetapi apabila penawaran ini saya tolak pastinya saya tidak
akan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Dan setelah berfikir,
berfikir, dan berfikir selama beberapa hari akhirnya saya memberanikan diri
untuk mengambil keputusan mau mengambil penawaran beasiswa ini dan kuliah di
jawa dan juga jauh dari orang tua. Dan ketika itu pula ayah langsung
menghubungi ketua yayasan bahwasanya darfan mau kuliah di jawa. Di dalam benak
saya, saya harus bisa menjadi pribadi yang mandiri dan tidak selalu bergantung
kepada orang tua saja karna saya juga sudah tumbuh dewasa dan harus bisa
menyikapi sesuatu dengan pribadi sendiri. Saya harus bisa membahagiakan orang
tua.
Beberapa hari kemudian pun berkas persyaratan
beasiswa yang di kirimkan mba’ nariyah dari jawa sampai kesekolah. Dan pada
saat itu pula kepala sekolah menghubungi saya untuk melengkapi semua berkas berkas yang di
perlukan seperti foto copy raport dari semester satu sampai lima, fotocopy KTP
dan kartu keluarga, surat keterangan tidak mampu, surat keterangan domisili,
surat keterangan sehat dari dokter, surat berkelakuan baik, surat keterangan
dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi, dan persyaratan lain sebagainya. Pada
saat itu yang sedikit terkendala yaitu dalam mengurus surat keterangan
pengantar dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi karena harus di urus di
kantor pusat tenaga kerja dan transmigrasi yang berada di kota medan. Jarak
dari rumah ke kota medan cukup jauh dan memakan waktu yang cukup lama sekitar
10 jam dengan mengendarai BUS. Yang akan mengurus surat pengantar tersebut
adalah ayah, dan Pada saat itu ayah dan keluarga sedang dalam perjalanan pulang
kerumah dari menjenguk saudara yang sakit di daerah riau, dan pada sat itu pula
ayah harus mengurus surat pengantar dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi
tersebut. Belum sampai dirumah ayah pun langsung pergi melanjutkan perjalanan
ke kota medan untuk mengurus surat tersebut. Dan menurut saya ini murupakan
sungguh pengorbanan dari seorang ayah yang ingin bener bener agar anaknya bisa
melanjutkan ke perguruan tinggi. Saat itu saya sangat terharu dengan perjuangan
beliau, kondisi tubuh yang masih lelah namun harus melanjutkan perjalanan lagi untuk mengurus surat
pengantar dari dinas nakertrans. Dan saya pun harus bersungguh sungguh apabila
nantinya saya di terima di universitas jenderal soedirman, karena pengorbanan
orang tua yang sangat besar dalam memenuhi persyatan persyaratan beasiswa
tersebut.
Dan keesokan harinya ayah pun telah kembali kerumah
tercinta dengan membawa berkas surat pengantar dari dinas tenaga kerja dan
transmigrasi sebagai persyaratan untuk memenuhi formulir pendaftaran beasiswa.
Beliaupun masih mampu memperlihatkan senyumnya walaupun kondisi fisiknya yang
sangat lelah karna tidak ada waktu untuk beristirahat.
Dan saya pun langsung bergegas untuk menyusun dan
melengkapi segala sesuatu yang di butuhkan di dalam formulir pendaftaran
beasiswa. Dari persyaratan persyaratn yang sudah di lengkapi semuanya disusun
menjadi satu dan di buat dalam dua berkas untuk di kirim ke pusat Tim
Seleksi Direktorat Peningkatan Kapasitas SDM & Masyarakat JL. Taman Makam
Pahlawan Kalibata, No. 17 Gedung C Lantai 4, Jakarta Selatan 12750.
Pada waktu itu persyaratan pendaftaran beasiswa telah selesai di lengkapi
dan langsung saya berikan kepada mba’ nariyah yang pada waktu itu pulang ke
medan untuk di kirimkan ke pusat Tim
Seleksi Direktorat Peningkatan Kapasitas SDM & Masyarakat di jakarta pusat.
Setelah semua proses perlengkapan persyaratan formulir beasiswa telah selesai
di lengkapi, saya pun hanya tinggal menunggu hasilnya. Tak lupa Selalu
terpanjatkan do’a di setiap selesai sholat dan di setiap waktu semoga saya di
terima di universitas jenderal soedirman tersebut.
Di samping
menunggu hasil dari pendaftaran beasiswa tersebut dan juga menunggu hasil
pengumuman kelulusan di sekolah, kegiatan darfan sehari hari adalah bekerja dan
membatu orang tua dalam mengurus ladang, karna penghasilan dari ladang lah yang
di gunakan untuk semua pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Saya sempat
merasakan lelahnya bekerja, ketika itu saya juga di ajak bekerja oleh saudara
dalam mengurus ladang orang lain seperti kegiatan manen sawit, pemeliharaannya,
dan lain sebagainya. Hal ini saya lakukan agar mendapatkan upah gaji untuk
memenuhi kebutuhan diri dan juga membantu meringankan beban orang tua. Sungguh
pengalaman pahit tersendiri yang bisa saya dapatkan dari proses kerja ini,
karna setiap kali kerja pasti selalu aja ada musibah yang menimpa diri seperti
ketimpahan pelepah sawit, kejatuhan buah, terkena duri, pokoknya banyak deh
yang sakit sakitnya dari pada enaknya,. J tetapi itu semua saya jalani dengan ikhlas walaupun sedikit mengganjal
di hati, hehe. Jujur saja di dalam diri saya ada rasa males yang begitu besar
kalau sudah tiba jadwalnya kerja manen karna pasti ada hal hal yang harus di
hadapi, apalagi kalau kerjanya pas tibanya waktu musim banjir pasti berangkat
ke lahannya harus pake sampan dulu, belum lagi sampannya sering bocor di bagian
bawahnya. Di tambah lagi lamanya perjalanannya karna cukup jauh dari rumah.
Pokonya lengkap deh semua penderitaan kalau tiba saatnya jadwal kerja kayak
gini. J tapi no problem bagi saya,
karna saya hanya seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana yang harus
siap melakukan hal hal demikian. Kegiatan kerja ini saya bawa heppy aja karna
abis keja langsung dapet duit deh yang bisa di gunakan seperlunya. J
Dan pada suatu hari tibalah saatnya hari pengumuman kelulusan bagi siswa
Madrasah Alhidayah, saya pun sangat berambisi serta rasa takut yang sangat
besar dalam diri untuk melihat hasil pengumuman tersebut. Ketika amplop yang
berisikan pengumuman kelulusan di bagikan kepada semua siswa, tak lupa saya
selalu berdoa agar saya lulus dari sekolah menengah ini. Dan Alhamdulillah ya
Allah, ketika amplop yang saya buka berisikan nama : Darfan Suhendra Damanik
dinyatakan LULUS. Saya sangat gembira
dan selalu bersyukur kepada Allah SWT. Akhirnya saya lulus sekolah, dan orang
tua serta keluarga pun sangat senang mendengar berita ini. J
Beberapa minggu kemudian pun saya mendapatkan informasi dari mba’ nariyah
tentang pengumuman di terima atau di tolaknya mendapatkan beasiswa kuliah. Dan
Alhamdulillah Saya pun mendapatkan kabar baik yaitu di terima.tak lupa rasa
syukur ini selalu kupanjatkan kepada Allah SWT. Saya Sangat terharu ketika
mendapatkan berita yang baik yang selama ini saya tunggu tunggu. Disini saya
semakin percaya diri dan harus bener bener dalam proses perkuliahan nantinya,
karna mengingat perjuangan orang tua saya yang begitu besar untuk melihat
anaknya berhasil nantinya,. Amin ya Allah. Saya harus bersungguh sungguh dan
harus memanfaatkan peluang ini dengan sebaik baiknya.
Dan kini tibalah saatnya saya harus pergi meninggalkan kampung halaman
dimana saya di besarkan di kampung ini, dan harus berangkat ke pulau jawa untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu di Universitas Jenderal
Soedirman purwokerto. Suasana sedih yang terasakan ketika saya akan meninggalkan
kampung halaman dan pastinya akan jauh dari orang tua dan juga keluarga
tercinta saya. Akan tetapi saya tetap tegar melewati semua ini karna inilah
merupakan sebuah proses untuk saya menjadi orang yang berhasil di kemudian hari
kelak,, amin ya Allah. Saya berangkat diantar oleh abang ipar saya/suami dari
kakak saya yang pertama, karna beliau mempunyai sanak saudara di daerah cilacap
dan mengerti daerah pulau jawa. Kami berangkat dengan mengendarai Bus ALS
(Antar Lintas Sumatra) yang merupakan bis paling tua pada saat itu, , J saya sangat
menikmati perjalanan ini karna terlihat pemandangan pemandangan yang indah dari
samping jendela bus. Dengan perjalanan ini saya banyak mendapatkan hal hal yang
belum pernah saya lalui sebelumya seperti naik kapal yang besar pada saat
penyebrangan di pelabuhan bakauheni sampai pelabuhan merak banten. Satidaknya
saya sudah mengetahui yang namanya selat sunda,,, hehehe... JJ
Pada saat itu bis nya sedang turun minum dan beristirahat di daerah
cirebon. Kami pun segera turun dari bis dan mencari makanan untuk mengisi
perut. Ketika itu kami tidak tahu bahwasanya kami ketinggalan bis ALS tersebut,
karena banyaknya dermaga bus di tempat peristirahatan tersebut. Pada saat itu
abang ipar saya marah kepada salah seorang yang mempunyai fungsi untuk memberi
tahu bahwasanya bus nya akan berangkat. Dan kami juga tidak tahu bahwasanya
pada saat itu kami di oper dan di pindahkan ke bus yang tujuannya ke purwokerto.
Barang2 bawaan kami di turunkan dari bus yang lama dan di tempatkan di tempat
agen penjualan tiket. Apa boleh buat, semuanya sudah terjadi. Akhirnya kami pun
meanjutkan perjalanan dengan mengendarai bus yang didalamnya sangat padet
penumpangnya. Di dalam perjalanan kami tidak mendapatkan tempat duduk dan harus
berdiri sampai bumi ayu, (gak kebayangkan banget deh rasanya sempit sempitan di
dalam bus sambil berdiri melanjutkan perjalanan, dari cirebon sampe bumi ayu
lohhh. Wow banget deh pokoknya J). Sampai di bumi ayu akhirnya kami mendapatkan
tempat duduk, tapi ya masih tetep aja kakinya pegel dan capek banget.
Setelah beberapa hari dalam perjalanan akhirnya kami pun sampai di kota
satria yaitu PURWOKERTO,.. setelah sampai di terminal purwokerto saya langsung
menghubungi mba’ nariyah menanyakan kemana saya selanjutnya, beliau pun
menyuruh kami manaiki angkot O2 dangan tujuan karang wangkal dan turunnya di
depan D3 bahasa inggris,. (saya bingung angkot O2 kui sing kaya apa ya?). dan
kami pun muter muter dan mencari yang namanya angkot O2. Setelah beberapa menit
akhirnya kamipun menemukan angkot tersebut. Dan kemudian kami menaikinya dangan
tujuan karang wangkal dan turunnya di depan D3 bahasa inggris. Setelah sampai
di depan D3 bahasa inggris kami pun di jemput oleh mba’ nariyah dan di bawa ke
asrama PMAT (paguyuban mahasiswa anak transmigran). Ketika berada di asrama
saya sangat kaget ketika melihat penghuni asrama tersebut, yang pertama kali
jumpa yaitu dengan mas Latif (mahasiswa pertanian angkatan 2006) saya kagetnya
ketika melihat raut wajahnya seperti orang yang sudah mempunyai anak 4 karna
tua benget,, hehehehe itu menurut saya lohh.... piss ya mas latif. hehe JJ. Ketika itu abang ipar saya hanya mengantarkan saya
sampai sini dan harus bergegas pergi lagi ke tempat sanak saudara yaitu di
cilacap. Dan akhirnya saya pun di tinggalkan sendiri di asrama dan tidak kenal
dengan orang2 yang ada di asrama tersebut.
Saya baru sadar ternyata orang2 yang berada di asrama transmigran adalah
orang2 yang berasal dari luar pulau jawa yang juga berasal dari daerah
transmigran yaitu dari sabang sampai merauke,,,. Pantesan nya aja banyak wajah
wajah yang serem, orang pelosok semuanya sihh,, hehehe JJ tapi walaupun orang pelosok saya sangat bangga bisa
berkumpul dengan mereka dalam PMAT (paguyuban mahasiswa anak transmigran).
Karena mereka merupakan orang2 yang hebat, orang2 yang berprestasi yang
mendapatkan beasiswa kuliah di universitas jenderal soedirman. Sungguh luar
biasa anak2 transmigran menurut saya. J saya sangat senang bisa berkumpul dengan orang2
yang memiliki karakter dan bahasa yang berbeda beda dari sabang sampai merauke.
Karna lucu ketika mendengarkan mereka berbicara dengan bahasa daerah mereka,,
orangnya juga lucu lucu sih,,, JJJ
Selama satu bulan penuh
saya dan teman teman angkatan 2010 (mahasiswa baru) menjalani proses orientasi
atau dengan kata lain OSPEK. Nah disini ni saya dan teman teman baru merasakan
indahnya kebersamaan dalam proses orientasi ini. Bila melakukan suatu hal yang
salah pasti selalu di hukum. Di dalam kegiatan ospek banyak banget
peraturannya, kepalanya harus di botakin lah., (yang tadinya saya aslinya
ganteng jadi jelek banget ketika di pangkas botak,, heheheh JJ. Belum lagi disuruh pake cocard aja setiap jam,
setiap menit, bahkan setiap detik selama di asrama, keculai mandi baru boleh di
lepas. kalau ketahuan cocardnya di lepas selama kegiatan ospek masih
berlangsung nah pasti jadi sarapan
komisi disiplin (komdis) pada saat apel pagi
mauun apel malam. Di marahi lah, di bentak bentak lah, di suruh push up
lah, pokoknya begitulah banyak banget perintah2 konyol mereka. Tapi itu semua
di lakukan mereka dengan tujuan dan maksud yang baik. Agar kami selalu disiplin
dalam segala hal.
proses ini lah yang akan selalu
saya kenang di dalam perjalanan hidup pribadi saya karna kami selalu bersama
pada saat suka dan duka, pengalaman lucu, sedih dan gembira selalu dirasakan
bersama. Dan meghasilkan sebuah rasa kekeluargaan yang begitu harmonis.
Kegiatan kegiatan yang ada di PMAT akan menjadi bahan cerita buat anak cucu di
kemudian hari kelak. Yang lucu lucu pasti selalu inget terus. JJ
dengan adanya kegiatan kegiatan tersebut disinilah saya mengenal nama
PMAT yaitu sebuah organisasi yang di dalamnya kumpulan orang orang yang berasal
dari luar pulau jawa yang berada di kawasan transmigrasi. Ketika telah selesai
dalam pelaksanaan kegiatan OSPEK dan MAKRAB kini tiba nya saya dan teman teman
baru memasuki dunia kampus yang nyata yang berbeda fakultas dan juga jurusan.
Disinilah saya merasakan menjadi seorang mahasiswa itu seperti ini toh,,, hehe
banyak mahasiswa2 yang cantik yang di temui di kampus ya walaupun gak kenal
namanya siapa. JJ
Ternyata menjadi seorang mahasiswa itu tidak seperti yang saya bayangkan
dahulu ketika masih berada di sekolah menengah atas. Ketika melihat sinetron di
televisi sih kayaknya asyik banget ya jadi mahasiswa, gak pake seragam sekolah
lagi. Tempat duduknya beda, banyak cewek cewek yang cantiknya jugaa loh, hehehe
JJ tetapi yang saya banyangkan dulu tidaklah sama seperti yang saya rasakan
sekarang. Kuliah itu harus bener bener dan harus bersungguh sungguh dalam
menjalaninya, apabila kuliah Cuma sekedar main main doang sih pastinya gak akan
mendapatkan ilmunya dan nilai yang di hasilkan pun akan jelek dan tidak sesuai
dengan yang di harapkan. Ya emang bener sih kuliah itu tegantung dari
mahasiswanya, mau kuliah ya silahkan, gak kuliah juga gak apa2, mau ngerjain
tugas ya monggo, nggak juga ya monggo.... Dosennya tidak akan
mempermasalahkannya. Akan tetapi berpengaruh ketika nilai dari mata kuliah itu
keluar pada saat semesteran. Otomatis nilai yang keluar adalah minimal E dan
maksimal K,, hehe karna gak pernah ngumpul tugas sihh...
tapi ya alhamdulillah nilai IP saya ketika semester satu cukup jelek, dan itu pun selalu saya syukuri walaupun cara mensyukurinya seperti apa gak tau, hehe. JJ akademik jelek ya mungkin karena sayanya belum bisa menyesuaikan diri di lingkungan kampus. Karna kebanyakan main juga kayaknya makanya nilainya cukup jelek. Saya belajar dari hasil nilai saya pada semester satu yang cukup jelek dan saya harus memperbaikinya.. ketika itu saya merubah kebiasaan2 buruk yang sering saya lakukan yang kurang bermanfaat menjadi lembaran yang baru (sesuatu yang beda) yaitu dengan mengubah semua kebiasaan2 buruk seperti malas belajar, sering main, semuanya harus di rubah. Saya harus mampu menaikkan nilai IP saya,. Dan ketika itu pun saya rajin belajar walaupun banyak godaan2 nya, seperti temen yang selalu ngajak main mulu, katanya kalau gak mau main2/jalan jalan di bilang gak GAUL men..hahaha tapi ya gak apa2 saya tetep selalu menolak ajakan2 tersebut. Gak masalah bagi saya di bilang anak yang gak GAUL. dalam hati saya berkata’’sekarang gak jamannya gaul bro,,sekarang jamannya bahagiakan orang tua’’, heheJ ya karna tujuan saya harus sukses dan harus bisa memperbaiki nilai IP saya yang semeter kemaren cukup jelek, dan nantinya harus bisa membahagiakan orang tua dengan akademik yang bagus, amin. Dan alhamdulillah pada semester berikutnya Ip saya lumayan cukup bagus ya walaupun gak lebih dari tiga koma. J. Ini semualah yang menjadi proses saya untuk bisa sukses di kemudian hari nanti. Aminn,,,.
tapi ya alhamdulillah nilai IP saya ketika semester satu cukup jelek, dan itu pun selalu saya syukuri walaupun cara mensyukurinya seperti apa gak tau, hehe. JJ akademik jelek ya mungkin karena sayanya belum bisa menyesuaikan diri di lingkungan kampus. Karna kebanyakan main juga kayaknya makanya nilainya cukup jelek. Saya belajar dari hasil nilai saya pada semester satu yang cukup jelek dan saya harus memperbaikinya.. ketika itu saya merubah kebiasaan2 buruk yang sering saya lakukan yang kurang bermanfaat menjadi lembaran yang baru (sesuatu yang beda) yaitu dengan mengubah semua kebiasaan2 buruk seperti malas belajar, sering main, semuanya harus di rubah. Saya harus mampu menaikkan nilai IP saya,. Dan ketika itu pun saya rajin belajar walaupun banyak godaan2 nya, seperti temen yang selalu ngajak main mulu, katanya kalau gak mau main2/jalan jalan di bilang gak GAUL men..hahaha tapi ya gak apa2 saya tetep selalu menolak ajakan2 tersebut. Gak masalah bagi saya di bilang anak yang gak GAUL. dalam hati saya berkata’’sekarang gak jamannya gaul bro,,sekarang jamannya bahagiakan orang tua’’, heheJ ya karna tujuan saya harus sukses dan harus bisa memperbaiki nilai IP saya yang semeter kemaren cukup jelek, dan nantinya harus bisa membahagiakan orang tua dengan akademik yang bagus, amin. Dan alhamdulillah pada semester berikutnya Ip saya lumayan cukup bagus ya walaupun gak lebih dari tiga koma. J. Ini semualah yang menjadi proses saya untuk bisa sukses di kemudian hari nanti. Aminn,,,.
Saya berpikiran, saya bisa begini itu karna PMAT, yang mau menyalurkan
peluang beasiswa untuk anak2 transmigrasi yang memiliki kemampuan ekonomi yang
rendah untuk melanjutkan ke perguruan yang lebih tinggi yaitu di Universitas
jenderal soedirman. Dengan adanya niat baik dari kakak yang ada di PMAT makanya
saya bisa menyandang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Dan juga dorongan orang
tua serta perjuangan mereka lah saya bisa di berada di pulau jawa ini untuk
menuntut ilmu di perguruan tinggi Universitas jenderal soedirman. Semoga saya
bisa memanfaatkan peluang ini dan nantinya lulus dengan prestasi sesuai yang di
harapkan. Ya paling nggak lulus dengan nilai IPK 3,5 lah dengan predikat sangat
memuaskan. Aminn.. JJJ hehehehe. Kan dulu kata opung juga setiap kata
adalah doa.
Waduhh,, nggak terasa udah adzan sholat zuhur nih,,,, perasaan dari tadi
pagi di depan laptop mulu ngetik cerita pengalaman2 lucu dulu dari kampung
sampe ke purwokerto dan kenal dengan PMAT, sampe lupa kalau belum mandi dan
belum sarapan juga. Hehehe. Tapi tenang aja saya walaupun gak mandi tetep
ganteng kok!! JJJ kita sampe sini dulu yaa,,, lain kali kita sambung
lagi deh. Insyaallah ntar pendidikannya nyampe S2 biar ada cerita dari PMAT ke
S2 nya lagi, hehehe... JJ saya mau mandi dulu, terus sholat,, terus cari
sarapan deh,.. beli makannya yang murah2 aja pake mendoan paling Cuma 3 ribu
hehehe. Kan harus hemat, lagi krisis keuangan juga sih. JJ.. Ok saatnya mandi,,, Dadaaaaaa sampai jumpa
lagi,,,,,
Wassalamualaikum
wr,wb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar